Senin, 08 Juli 2013

08 JULI 2013

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM




“Akan ada hari dimana Allah menjadi saksi saat kau lingkarkan ikatan suci Mitsaqan Ghalidza dijariku yang kau pilih, walau aku tak sesempurna istri sang Nabi"

"Akan ada hari dimana kulingkarkan pula sumpah setia dijarimu yang kupilih sebagai imamku, yang surga-Nya tak bisa kumasuki tanpa ridho dari mu"

"Akan ada hari dimana kugelar sajadahku dan sajadahmu, kita bersujud dalam sepenggal waktu yang sama dan doa yang terucap dari mu ku Amini juga dalam hati 1 shaf dibelakangmu"

"Akan ada hari dimana selalu kunanti alunan Tausyiahmu sebagai pengantar tidurku dan rasa syukur karena-Nya telah memberikan cinta yang kutujukan padamu"




"Akan ada hari dimana kau dengungkan adzan dibalik daun telinga sosok mungil yang kelak mewarisi sebagian parasku dan sebagian tingkahmu"

"Akan ada hari dimana keteladananmu akan mengiringi tugasku sebagai Madrasah bagi keturunan kita"

"Akan ada hari dimana kita akan melihat nisan dan memesan sepetak lahan berdampingan untuk nanti ketika esok tak ada lagi"

"Akan ada hari dimana salah satu dari kita menghadap Ilahi, dengan pendamping hidup sholehah yang setia menemani sampai di akhir perjalanan nanti"

"Dan aku akan sabar menanti"

"Semoga Allah mengijinkan Sakinah bersamamu hadir suatu hari nanti hingga kelak dikumpulkan kembali di Surga-Nya nanti"

Amiinn Allahuma Amiinn..




Jumat, 05 Juli 2013

HISTORY OF SNSD (GIRLS GENERATION)

SM Entertainment Girl Group (Rencana Debut Awal)


Member :
- Lee Yeon Hee (leader)
- Hwang Boo Ra
- Bae Seok Bin
- Zhang Liyin
- Jung Jessica
- Kim Hyoyeon
- Kwon Yuri
- Choi Sooyoung
- Im Yoon Ah
- Seo Ju Hyun
- Kim Ye Jin (maknae)

Di tahun 2005, SM Entertainment mengeluarkan Boy Group besar, Super Junior. Dan SM Ent berencana untuk membuat versi perempuan Super Junior. Kemudian SM Ent merekrut trainer-trainer berbakat di agensinya dan didapatkan sebelas orang (nama-namanya tercantum diatas) yang nantinya akan debut sebagai versi perempuan Super Junior.


Foto diatas adalah foto penampilan perdana sebelum debut. Dan yang diberi tanda bintang diatasnya adalah member-member yang bisa bertahan setelah ada Reshuffle member.

Setelah dirasa belum puas dengan member yang ada, maka diadakan reshuffle member. Yang bisa bertahan hanya 6 member, ada Seo Juhyun, Kwon Yuri, Choi Sooyoung, Kim Hyoyeon, Jung Jessica, dan Im Yoon Ah. Sedangkan 5 yang lain keluar dari group dengan berbagai alasan. Yang keluar adalah Lee Yeon Hee, Hwang Bora, Bae Seok Bin, Zhang Liyin, dan Kim Yejin.

Lee Yeon Hee dan Hwang Bora awalnya bukan di training sebagai singer-dancer, tetapi sebagai singer/actress. Oleh karena itu mereka berdua melanjutkan training actingnya dan debut sebagai Actress. Lee Yeon Hee telah membintangi beberapa film antara lain "Millionaire First Love", "Hello School Girl", dan drama "East of Eden" bersama Super junior Kibum. Sedangkan Hwang Bora debut sebagai penyanyi Solo dan actress. Dia juga pernah membintangi Music Video "AMIGO" dari SHINee.

Setelah dilakukan pencarian lagi, maka SM ent memutuskan untuk menambah Seo Hyun Jin, Park So Yeon,  Kim Stella, Kim Hang Jin, dan Lee Hwan He.


SM Entertainment Girl Group (Revisi Pertama) 




Setelah dilakukan revisi pada beberapa member akhirnya didapatkan :
- Seo Hyun Jin (leader)
- Park So Yeon
- Jung Jessica
- Kim Hyoyeon
- Kwon Yuri
- Choi Sooyoung
- Kim Stella
- Im Yoon Ah
- Jang Ha Jin
- Seo Ju Hyun
- Lee Hwan Hee (maknae)

Awalnya, Seo Hyun Jin (leader) adalah vokalis utama dan maknae dari Girl Group SM Ent yang sekarang telah bubar yaitu MILK. Trainer SM Ent, Park So Yeon yang akan menjadi vokalis utama di Girl Group ini nantinya karena suaranya yang luar biasa. Sedangkan trainer blasteran Amerika-Korea, Kim Stella dan Im Yoon Ah tidak akan menjadi lead vocal maupun lead dance karena kemampuannya yang kurang. Mereka mendapat tempat di Girl Group ini karena kecantikanya, Kim Stella dan Im Yoon Ahsendiri akan menjadi "Center" dari Girl Group rancangan SM Ent ini.

Karena berbagai alasan, SM Entertainment memutuskan untuk membatalkan debut member tertua Seo Hyun Jin (leader) dan member termuda Lee Hwan Hee (maknae). Mereka menggantikanya dengan Kim Taeyeon dan trainer keturunan Amerika-KoreaStephany Hwang. Keduanya telah dilatih intensif selama kurang lebih 2 tahun.



SM Entertainment Girl Group (Revisi Kedua) 



Setelah dilakukan revisi kedua, maka didapatkan :
- Park So Yeon (leader)
- Kim Taeyeon
- Jung Jessica
- Stephany Hwang
- Kim Hyoyeon
- Kwon Yuri
- Choi Sooyoung
- Kim Stella
- Im Yoon Ah
- Jang Ha Jin
- Seo Ju Hyun (maknae)

SM Entertainment sudah yakin dengan Girl Group ini. Mereka sudah mempersiapkan semua rencana debut, mulai dari menentukan nama group yaitu "SUPER GIRL" dan menentukan nama panggung setiap member. Pihak SM Ent juga sudah mempersiapkan single pertama mereka dan sudah melakukan pemotretan untuk dikenalkan kepada publik, group versi perempuan SUPER JUNIOR yang telah debut terlebih dahulu.


Foto diatas adalah foto pertama mereka dan ini adalah nama panggung mereka :
Baris pertama : Stephany, Soyeon, Hajin, Taeyeon, Hyoyeon, Sooyoung.

Baris Kedua : Yuri, Yoona, Stella, Jessica, Juhyun


Leader : Soyeon (member tertua dari Super Girl)
Maknae : Juhyun (member termuda dari Super Girl)
Main Vocalist : Soyeon
Lead Vocalist : Taeyeon, Jessica, Juhyun, Stephany
Lead Dancer : Hyoyeon, Yuri, Sooyoung
Center (Visual line)  : Stella, Yoona, Jessica, Juhyun, Yuri (dipilih karena kecantikannya dan member yang sudah dikenal publik sebelumnya)

Member baru, Kim Taeyeon dan Stephany Hwang dipilih karena mereka memenangkan Sing Contest yang diadakan SM Etertainment tahun 2004, dan akhirnya menggeser posisi 2 member (Seo Hyun Jin dan Lee Hwan Hee) yang awalnya akan debut bersama SUPER GIRL.


Meskipun SM Entertainment sudah akan mendebutkan Super Girl. Tetapi ada masalah lagi yang mengharuskan 2 member dikeluarkan dari Super Girl yaitu Kim Stella dan Jang Ha Jin. Mendengar dari beberapa rumor, Stella dan Hajin dikeluarkan karena kemampuan mereka yang kurang dan nantinya akan mempengaruhi penampilan girl group SM Ent ini. Selain itu Stella yang saat itu dikenal publik dengan kecantikannya tidak mendapatkan izin oleh orang tuanya untuk debut sebelum ia lulus kuliah. Hyoyeon sendiri sebenarnya juga akan debut Solo (seperti BoA). Hyoyeon saat itu adalah member paling terkenal dengan bakat menarinya yang luar biasa, namun karena kemampuan vokalnya yang tidak terlalu bagus, akhirnya Hyoyeon bergabung dengan Super Girl untuk debut bersama.

Stella dan Hajin sendiri sekarang sudah keluar dari SM Ent dan memutuskan untuk kuliah. Stella kuliah di NYC, kembali ke kampung halaman dan Hajin kuliah di KAIST, Universitas Sains dan Teknologi ternama di Korea. Pada tahun 2011, Hajin mengeluarkan buku karangannya dengan judul "Tell Me Your Wish". Di dalamnya berisi kisah-kisah, mimpi-mimpi, dan perjalannya bersama semua trainer SM Entertainment. Selain itu Hajin juga menceritakan kenangan-kenangan bersama SNSD mulai dari awal audisi, training, dan perjalanan SNSD sampai sekarang. Hajin bercerita bahwa mereka senang bisa mengenal semua member SNSD meskipun dia tidak jadi debut bersama mereka. SNSD sendiri sampai sekarang masih menjalin hubungan dengan Hajin.



SM Entertainment Girl Group (Revisi Ketiga) 



Akibat masalah diatas, SM Entertainment mengundur rencana debut Girl Group ini. Pihak SM kembali mencari trainer baru yang akan menggantikan posisi Stella dan Hajin. Kemudian SM menemukan 2 trainer berbakat baru untuk Girl Group garapan SM ini yaitu Lee Sun Kyu dan Heo Chan Mi. Lee Hwan Hee yang dahulu sempat keluar dari Girl Group ini kembali masuk. Sekarang mereka adalah :
- Park So Yeon (leader)
- Kim Taeyeon
- Jung Jesica
- Lee Sun Kyu
- Stephany Hwang
- Kim Hyoyeon
- Kwon Yuri
- Choi Sooyoung
- Im Yoon Ah
- Seo Ju Hyun
- Lee Hwan Hee
- Heo Chan Mi (maknae)

Lee Sun Kyu sendiri merupakan keponakan dari pemilik SM Entertainment, Lee So Man. Lee Sun Kyu sebelumnya sudah debut di Whesung's Company. Tapi karena bangkrut, akhirnya Lee Sun Kyu direkrut oleh pihak SM. Lee Hwan Hee yang dulu pindah ke Whesung's Company juga kembali direkrut oleh SM Ent.

Rencana SM Ent sebenarnya akan membuat Girl Group beranggotakan 11 orang, tapi mereka memutuskan untuk hanya mendebutkan 10 orang saja. Sementara sekarang ada 12 member yang ada di Goup. Jadi SM harus kembali mengeluarkan salah 2 dari mereka. Sebenarnya ada beberapa isu yang mengatakan bahwa Lee Sun Kyu yang akan dikeluarkan, karena dia adalah anggota baru dari SM dan secara sangat cepat dia bisa debut. Tapi setelah lama untuk memutuskan, pada pertengahan tahun 2006, SM memutuskan untuk mengeluarkan Lee Hwan Hee dan Heo Chan Mi.

Member: Chanmi, Soonkyu, Hyoyeon, Yuri, Soyeon, Hwanhee, Stephanie.
Bawah kiri-kanan:Taeyeon, Joohyun, Yoona, Jessica, Sooyoung.

Sekarang tinggal 10 member yang sudah siap untuk debut, seperti sebelumnya, SM Ent mempersiapkan nama group, yaitu So Nyuh Shi Dae (SNSD), mereka kembali melakukan pemotretan dan mempersiapkan single pertama. Dan ini adalah foto beserta nama panggung mereka :





So Nyuh Shi Dae (SNSD)
- Soyeon (leader, main vocalist)
- Taeyeon
- Jessica
- Sunny
- Tiffany
- Hyoyeon
- Yuri
- Sooyoung
- Yoona
- Juhyun (maknae)

Sebelum debut mereka, lagi-lagi ada masalah. Soyeon yang menjadi leader SNSD saat itu bersama Taeyeon melarikan diri dari asrama SM. Mereka merasa training di SM sangatlah ketat dan keras. Sehari setelah mereka kabur, Taeyeon kembali ke asrama dan Soyeon tidak pernah kembali lagi. Setelah mengundurkan diri dari rencana debut SNSD, Soyeon masuk di agency lain dan pada tahun 2009, Soyeon debut bersama Girl Group T-ARA. Setelah debut bersama T-ARA, Soyeon menjelaskan kepada publik
 "Memang saat itu saya merasa tertekan, setiap hari saya harus melalui latihan yang keras dan tidak ada henti-hentinya. Akhirnya saya memutuskan untuk drop-out dari SNSD.  Dan sekarang saya debut bersama T-ARA, dan saya akan berusaha sebaik mungkin sebagai member T-ARA. Saya sangat senang bisa mengenal SNSD dan sampai sekarang saya masih dekat dengan mereka. Meskipun saat ini kami bersaing, tapi saya rasa ini adalah persaingan yang sehat, saya juga ingin berkompitisi bersama sahabat-sahabat SNSD saya"

Setelah gagal debut bersama SNSD, Heo Chanmi dibawah agency CCM debut bersama CO-ED (mixed group. 5 member laki-laki 6 member perempuan). Dan dia juga debut bersama sub-group dari CO-ED bernama 5DOLLS.

Sekarang Chanmi berada di agency CCM, sebelumnya Chanmi adalah maknae dari SNSD ketika akan debut. Chanmi berkata
"Aku adalah salah seorang anggota training SM. Saya merasa bahagia ketika saat itu dipilih untuk menjadi salah satu member SNSD. Saya sudah ikut mempersiapkan debut dan melakukan photoshoot. Sebenarnya saya kecewa karena gagal debut bersama mereka. Tapi saya menyadari, saya masih sangat muda saat itu dan saya belum lama menjalani pelatihan. Tetapi saya senang mengenal kakak-kakak SNSD. Saya akan selalu mendukung mereka dan mendoakan yang terbaik untuk kakak-kakak SNSD"


SM Entertainment Girl Group (Final) 



Setelah Soyeon memutuskan untuk keluar, akhirnya SM Ent memutuskan untuk hanya mendebutkan Girl Group beranggotakan 9. Ini adalah ke 9 member dan nama panggung mereka :
- Taeyeon (leader)
- Jessica
- Sunny
- Tiffany
- Hyoyeon
- Yuri
- Sooyoung
-Yoona
- Seohyun (maknae)

Leader : Taeyeon
Maknae : Seohyun
Main Vocalist : Taeyeon
Lead Vocalist : Jessica, Seohyun, Tiffany
Lead Dancer : Hyoyeon, Yuri, Yoona, Sooyoung
Center : Yoona, Yuri, Seohyun

Sangat dibanggakan, Seohyun, Jessica, Yuri, Yoona, Sooyoung, dan Hyoyeon yang sejak awal mereka bisa bertahan melalui halangan dan rintangan untuk menjadi member SNSD.

Nah, Akhirnya SM entertainment berhasil membuat Girl Group versi perempuan dari Super Junior. Kelompok 9 gadis remaja itu dinamakan ì†Œë…€ì‹œëŒ€ (So-nyuh Shi-dae)‘ yang secara harfiah berarti "Era Para Wanita". Sebenarnya semua anggota SNSD terkejut ketika mendengar nama itu. Tapi nama itu memiliki arti yang sangat mendalam. "So Nyuh Shi Dae" adalah judul lagu, lagu paling terkenal dan hits pada tahun 1989-1991. Lagu tersebut adalah lagu dari penyanyi Lee Seung Chul yang juga berasal dari SM Entertainment. Dan pada saat 1989-1991 itulah semua member SNSD lahir dan tumbuh besar menjadi wanita-wanita mempesona. Mereka juga mempunyai nama Internasional yaitu "Girls' Generation" Dan sekarang mereka debut dan sukses dengan nama itu, memimpin Girl Group yang ada dibawah-bawahnya.



Dan foto diatas adalah official foto pertama mereka. SNSD (GIRLS' GENERATION)
right now is SNSD, tomorrow is SNSD, forever is SNSD !! SNSD JJANG !!

Jumat, 06 April 2012

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2






Setelah mengubur Dobby di halaman Shell Cottage, Harry Potter (Daniel Radcliffe) menyusun rencana untuk membobol lemari besi Lestrange di Gringott. Sementara itu, Ollivander (John Hurt), berkata bahwa Harry tidak akan menang melawan Voldemort (Ralph Fiennes) yang memiliki Tongkat Elder. Mereka tiba di Gringotts, dengan Polijus, Hermione (Emma Watson) menyamar sebagai Bellatrix (Helena Bonham Carter), Ron (Rupert Grint) menyamar sebagai penyihir sementara Harry dan Griphook berada di dalam Jubah Gaib.

Mereka berhasil mencapai lemari besi Lestrange dan menemukan Horcrux, Piala Helga Hufflepuff. Griphook berkhianat dan melarikan diri dengan pedang dan berteriak "Pencuri !". Harry meraih Horcrux dan mereka melarikan diri menggunakan naga tawanan. Setelah melompat dari naga, Harry memiliki visi Voldemort yang menerima berita Horcrux dicuri. Harry melihat Voldemort marah dan takut. Harry juga melihat bahwa Horcrux berikutnya berkaitan dengan Rowena Ravenclaw, dan ada di kastil Hogwarts.

Mereka ber-Apparate ke Hogsmead tapi Pelahap Maut tahu kedatangan mereka . Mereka diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore (Ciaran Hinds), saudara Albus, yang telah Harry lihat di cermin yang dia miliki. Mereka menggunakan jalan rahasia ke Hogwarts yang disediakan oleh Aberforth, dan Neville Longbottom (Matius Lewis) memimpin jalan . Saat Snape akan menyerang Harry, Minerva McGonagall (Maggie Smith) ikut campur dan Snape melarikan diri ke tuannya . Sementara itu, Voldemort telah mengumpulkan pasukannya disekitar Hogwarts.

Hermione dan Ron pergi ke Kamar Rahasia untuk mendapatkan taring Basilisk (yang dapat menghancurkan Horcrux), menghancurkan Piala Hufflepuff, dan berbagi ciuman pertama mereka. Harry, dengan bantuan putri hantu Rowena Ravenclaw, Helena, menemukan dimana mahkota Ravenclaw disembunyikan, oleh Voldemort, di Kamar Kebutuhan. Mereka bertemu Malfoy dkk dan Goyle menyihir api tak terbendung (lalu mati karenanya). Harry, Ron dan Hermione melarikan diri dengan sapu .

Voldemort dan Snape bertemu di rumah perahu dan memberitahu Snape jika Tongkat Elder tidak berfungsi, karena dia bukan masternya; dan bahwa Snape adalah master tongkat karena Snape yang membunuh Dumbledore, master sebelumnya. Voldemort memerintahkan Nagini untuk membunuh Snape.

Sementara itu, Harry melihat ke dalam pikiran Voldemort, dan Harry tahu bahwa ia berada di rumah perahu. Harry, Ron dan Hermione menyaksikan semua ini, dan ketika Voldemort ber-Disapparates, mereka masuk ke gudang perahu. Snape menangis, mengeluarkan air mata memori, dan berkomentar tentang bagaimana Harry memiliki mata ibunya, lalu mati.

Lewat pikiran, Voldemort memberitahu Harry bahwa, jika dia menyerahkan diri di Hutan Terlarang, Voldemort tidak akan membunuh semua orang yang menghalanginya. Mereka bertiga kembali ke kastil dan menemukan bahwa Lupin (David Thewlis), Tonks (Natalia Tena), dan Fred (James Phelps) telah meninggal. Harry pergi ke kantor Kepala Sekolah, dan ia menggunakan Pensieve untuk melihat kenangan Snape. Harry menyadari bahwa Snape ada di sisi baik sejak Voldemort memutuskan untuk membunuh Lily Potter (ibunya Harry). Snape mencintai Lily seumur hidupnya, dan berjanji melakukan apapun untuk melindunginya.

Kita kemudian tahu bahwa Harry adalah Horcrux yang diciptakan tanpa sengaja di Godric Hallow. Untuk itu, Harry harus mati.

Harry kemudian pergi ke Hutan Terlarang dan membuka snitch emas. Batu Bertuah muncul di dalam snitch, dan Harry menggunakannya untuk membawa kembali orang-orang yang telah meninggal ia cintai. Harry menghadapi Voldemort yang lalu membunuh Harry. Harry bangun dan berbicara dengan Dumbledore (Michael Gambon) di tempat yang "seperti surga". Mereka berbicara sedikit, dan Dumbledore mengatakan bahwa Voldemort membunuh Horcrux dalam Harry, bukan Harry sendiri.

Harry memutuskan untuk kembali ke Hutan Terlarang (tubuhnya ada, tapi kesadarannya tidak). Voldemort mengutus Narcissa Malfoy (Helen McCrory) memeriksa apakah Harry masih hidup. Ketika dia mencapai Harry, dia menemukan bahwa ia masih hidup, dan bertanya pelan pada Harry apakah Draco masih hidup. Harry mengangguk, dan Narcissa menyatakan Harry mati. Pasukan Voldemort pawai ke Hogwarts dan Harry dibopong oleh Hagrid (Robbie Coltrane). Saat Neville berpidato, Harry lompat, berkata ia masih hidup dan melempar mantra untuk Voldemort .

Pertempuran terjadi di dalam kastil, Harry dan Voldemort berhadapan dan terus melemparkan mantra. Di sisi lain, Hermione dan Ron mencoba untuk membunuh Horcrux terakhir, Nagini. Ketika ular hampir membunuh mereka, Neville memenggal kepala Nagini dengan pedang Gryffindor. Harry dan Voldemort melemparkan mantra, lalu kutukan Voldemort menjadi bumerang, dan membunuh ia sendiri. Tongkat Elder terbang ke Harry. Harry menjelaskan kepada Ron dan Hermione bahwa Draco adalah master tongkat, bukan Snape, karena Draco melucuti senjata Dumbledore sebelum Snape membunuhnya. Kemudian, di Malfoy Manor, Harry melucuti senjata Draco, membuat Harry master sejati tongkat itu. Harry kemudian mematahkan tongkat dan membuangnya .

19 tahun kemudian, Harry dan Ginny (Bonnie Wright) menjadi orang tua dan membimbing Albus Severus Potter dan anak-anak mereka yang lain ke dalam peron9 3/4. Ketika Albus gelisah tentang masuk ke Slytherin, Harry berkata bahwa topi asrama akan mempertimbangkan keinginan. Keluarga Potter bertemu dengan Ron dan Hermione (yang sudah menikah) yang kemudian menyaksikan anak-anak mereka naik kereta menuju Hogwarts

Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1


Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.
Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.
Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh


kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya; Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri. Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley.
Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Dumbledore, ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu. Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge.
Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.
Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric’s Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.
Di Godric’s Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric’s Holow, mereka juga menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena “Bagshot” itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.
Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia menyelam ke dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin Horcrux Voldemort. Kalung itu mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.
Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood, dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya – tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand—tongkat sihir tetua), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone—batu kebangkitan), dan Jubah Gaib (jubah tembus pandang) yang tidak lekang oleh waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda sihir Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort.
Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix.
Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander mengenai Elder Wand dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Ia berusaha untuk mencegah Voldemort mengambilnya dari makam Dumbledore. Dibantu Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank Gingrott’s. Di sana mereka menemukan satu lagi Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri dan mencuri pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan Hermione berhasil melarikan diri, tetapi Voldemort menyadari bahwa mereka mencari Horcrux-Horcruxnya.
Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort telah mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom. Setelah menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota Ravenclaw tersembunyi di Kamar Kebutuhan dan benda itu dihancurkan.
Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk mentransfer kekuatan Elder Wand kepada dirinya sendiri. Dalam sekaratnya, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape berada di sisi Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh dirinya jika situasinya mengharuskan demikian; karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Tapi alih-alih membunuh Harry, kutukan itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat di tubuhnya. Pada akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kadavra terhadap Harry. Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri oleh Elder Wand.
Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasius kereta api King’s Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.

Harry Potter and the Half-Blood Prince



Khawatir dengan pengalaman pertemuannya dengan Voldemort di Kementerian Sihir, Harry Potter merasa enggan untuk kembali ke Hogwarts. Dumbledore mendorongnya untuk kembali, setelah mengajaknya untuk menemui seorang mantan guru Hogwarts, Horace Slughorn. Dengan bantuan Harry, ia berhasil membujuk Slughorn agar mau kembali mengajar di Hogwarts.

Sementara itu, Pelahap Maut mulai menimbulkan kerusakan baik di kalangan Muggle (masyarakat manusia biasa non-sihir) maupun Penyihir. Mereka menghancurkan Jembatan Millennium serta menculik pembuat tongkat sihir Mr. Ollivander dan menghancurkan tokonya di Diagon Alley.

Bellatrix Lestrange berhasil membujuk Severus Snape untuk melakukan Sumpah Tak Terlanggar dengan ibu Draco Malfoy, Narcissa. Sumpah ini memastikan agar Snape melindungi Draco dan menyelesaikan tugas yang diberikan Voldemort kepada Draco, jika Draco gagal melakukannya.

Harry, Ron, dan Hermione, ketika sedang berada di Diagon Alley, mengikuti lalu melihat Draco memeasuki toko Borgin and Burkes dan mengambil bagian dalam sebuah ritual bersama kelompok Pelahap Maut. Selanjutnya, ketiga sahabat ini terus mewaspadai tindak-tanduk Draco.

Di Hogwarts, sekolah diamankan secara ketat baik oleh pihak sekolah maupun Kementerian Sihir untuk memastikan agar Pelahap Maut tidak dapat mendekati sekolah tersebut. Dengan kembalinya Slughorn mengajar Ramuan, Snape kini mendapatkan posisi untuk mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Profesor McGonagall mendorong Harry dan Ron untuk mengambil kelas Ramuan, yang kini diajar Slughorn yang mau menerima siswa dengan nilai OWL yang lebih rendah. Harry dan Ron, yang tidak membeli buku teks karena tidak menduga bahwa mereka dapat mengambil kelas itu, dipinjami buku teksnya dari kelas Ramuan.

Buku pinjaman Harry sudah dibubuhi tulisan-tulisan petunjuk yang lebih tepat untuk membuat ramuan dan mantra-mantra lain, dan dengan segera membuat Harry menjadi siswa Ramuan nomor satu melebihi siswa lainnya di kelasnya. Harry menemukan di sampulnya bahwa buku itu pernah dimiliki oleh "Pangeran Berdarah-Campuran". Hermione mencari di perpustakaan namun tidak dapat menemukan apa-apa mengenai nama ini. Setelah mengikuti petunjuk tulisan 'Pangeran Berdarah-Campuran', Harry kemudian berhasil memenangkan hadiah cairan keberuntungan, Felix Felicis, dari Profesor Slughorn karena keberhasilannya membuat sebuah ramuan yang sangat sulit.

Ketika akan mengikuti pertandingan Quidditch, Ron merasa gugup. Harry berbuat seolah-olah ia menambahkan cairan keberutungan ke minuman Ron, untuk menaikkan kepercayaan diri Ron. Akibatnya, Ron sukses besar menjadi kiper Quidditch dari tim Gryffindor, dan mendapatkan cinta Lavender Brown. Keduanya berciuman di pesta perayaan kemenangan Gryffindor di Ruang Rekreasi. Hermione yang melihat ini, lari meninggalkan ruangan itu sambil menangis, diikuti oleh Harry. Kepada Harry, Hermione mengakui bahwa ia memiliki perasaan kepada Ron dan mengerti bagaimana perasaan Harry ketika Ginny, yang ditaksirnya, berciuman dengan Dean Thomas.

Pada liburan Natal, Harry menghabiskan liburannya bersama keluarga Weasley, sambil berdiskusi bersama Mr. Weasley, Remus Lupin, dan Tonks mengenai situasi Hogwarts. Tiba-tiba terjadi serangan Pelahap Maut yang hendak menculik Harry. Mereka berhasil menggagalkan upaya Pelahap Maut itu, namun rumah keluarga Weasley, The Burrows, meledak dan terbakar. Kejadian ini menyebabkan Harry menyesali diri karena dialah yang menimbulkan bahaya kepada orang-orang yang disayanginya.

Dumbledore mengungkapkan memori Tom Riddle—nama asli Voldemort—melalui Pensieve kepada Harry, juga memori Slughorn di mana Riddle menanyakan mengenai suatu Sihir Hitam. Sayangnya memori itu telah diubah Slughorn sehingga tidak diketahui sihir hitam apa yang dibicarakan Slughorn dengan Riddle. Dumbledore mengatakan bahwa Slughorn mungkin takut akan konsekuensinya jika pembicaraan ini terungkap. Dumbledore juga percaya bahwa jika Sihir Hitam yang dibicarakan ini terungkap, maka mereka akan memiliki jalan untuk mengalahkan Voldemort. Karenanya, Dumbledore menyuruh Harry untuk berusaha mendekati Slughorn supaya akhirnya ia mau memberikan memori yang asli.

Dengan menggunakan cairan keberuntungan Felix Felicis yang dimenangkannya pada awal tahun masuk sekolah, Harry 'secara beruntung' berhasil mempertemukan Slughorn dengan Hagrid. Keduanya mabuk setelah upacara penguburan laba-laba raksasa Aragog milik Hagrid, dan Harry berhasil membujuk dan meyakinkan Slughorn untuk memberikan memori yang sesungguhnya.

Memori ini mengungkapkan bahwa Riddle menanyakan mengenai Horcrux, sebuah cara dalam Sihir Hitam untuk membagi jiwa ke dalam Horcrux sehingga pembuatnya tidak dapat mati selama Horcruxnya tidak dihancurkan. Dumbledore mengungkapkan bahwa Buku Harian Riddle (yang dihancurkan Harry pada buku kedua) dan sebuah Cincin milik ibu Voldemort adalah dua dari keenam Horcrux yang dibuat Riddle. Mereka harus mencari seluruh Horcrux dan menghancurkan semuanya supaya Voldemort dapat dikalahkan.

Harry kemudian semakin mencurigai tindak-tanduk Draco, mengikutinya di sekolah, tapi gagal untuk mengetahui apa yang direncanakan oleh Draco. Harry percaya bahwa Draco ada dibalik dua upaya untuk membahayakan hidup Dumbledore: yang pertama melalui kalung mematikan yang dititipkan oleh entah siapa kepada Katie Bell (di bawah Kutukan Imperius) untuk diberikan kepada Dumbledore sebagai hadiah; yang kedua melalui sebuah botol minuman Mead beracun yang hendak dihadiahkan Slughorn, juga terkena kutukan yang sama, kepada Dumbledore. Kejadian yang kedua ini diketahui secara tidak sengaja ketika minuman itu diminum oleh Ron.

Ron kemudian dirawat di rumah sakit, dan ketika sedang tidak sadar, ia mengigaukan nama Hermione di hadapan Lavender, yang langsung patah hati. Setelah insiden ini, Harry memojokkan Draco di sebuah toilet dan bertarung dengannya di sana. Harry menggunakan mantera Sectumsempra, yang pernah dibacanya di buku milik Pangeran Berdarah-Campuran. Mantera itu dengan hebat melukai dan membahayakan jiwa Draco. Snape tiba dengan segera, terbawa oleh Sumpah Tak Terlanggarnya, dan menyembuhkan Draco sementara Harry pergi tergesa-gesa. Ginny meyakinkan Harry untuk menyembunyikan buku itu di Kamar Kebutuhan untuk menghindarkan dirinya dari menggunakan buku itu lagi. Di Kamar itu, mereka menemukan Lemari Penghilang, yang sedang diusahakan perbaikannya oleh Draco, namun baik Harry maupun Ginny sama sekali tidak menyadari mengenainya. Ginny menyembunyikan buku itu dan kemudian berciuman dengan Harry.

Dumbledore mengajak Harry untuk membantunya menemukan salah satu Horcrux lainnya, di sebuah tempat yang baru diketahuinya. Keduanya ber-apparate ke sebuah tebing tepi laut, dan masuk ke sebuah gua tempat Horcrux itu disembunyikan. Di tengah-tengah danau di dalam gua itu terdapat sebuah pulau kristal kecil, dan mereka menemukan sebuah ceruk berisi cairan beracun yang di dasarnya terdapat Horcrux itu. Untuk dapat mengambil Horcruxnya, cairan itu harus diminum. Dumbledore menyuruh Harry untuk memaksa dirinya tetap minum cairan beracun itu, karena ia mengetahui bahwa cairan itu dapat mengubah pikiran. Dumbledore menghabiskan cairan beracun itu dengan dibantu-paksa diminumkan oleh Harry. Setelah habis, sementara Dumbledore memulihkan diri dari cairan itu, Harry meraih Horcrux yang berbentuk kalung liontin potret. Saat itu, sangat banyak Inferi (mayat hidup) bergerak dari dasar danau dan menyerang mereka. Dumbledore berhasil kembali ke kesadarannya tepat pada waktunya dan membakar semua Inferi itu, lalu keduanya ber-apparate kembali ke Menara Astronomi di Hogwarts.

Dumbledore, yang masih lemah akibat minum cairan beracun itu, menyuruh Harry untuk memanggilkan Snape. Namun sebelum Harry sempat pergi, terdengar langkah-langkah kaki dan Dumbledore menyuruh Harry untuk bersembunyi di sisi bawah tingkap Menara itu. Suara langkah kaki itu ternyata adalah Draco, yang bersiap untuk membunuh Dumbledore atas perintah Voldemort, tetapi—dari dalam dirinya—ia tidak dapat melakukannya. Sementara itu, Lemari Penghilang telah berhasil diperbaiki sehingga Bellatrix dan para Pelahap Maut lainnya berhasil memasuki Hogwarts melalui Lemari pasangannya di toko Borgin and Burkes, dan menggabungkan diri dengan Draco di Menara berhadapan dengan Dumbledore. Snape secara diam-diam datang melalui tingkap bawah tempat Harry bersembunyi, memberi isyarat agar Harry tetap diam, lalu naik ke atas dan bergabung dengan Pelahap Maut lainnya. Snape lalu melontarkan kutukan Avada Kedavra terhadap Dumbledore yang langsung membunuhnya. Kutukan itu menghantam Dumbledore dan melempar tubuh Dumbledore jatuh ke bawah dari sisi Menara. Snape, Draco, dan Pelahap Maut lainnya meninggalkan sekolah, Bellatrix melontarkan lambang Pelahap Maut ke atas sekolah, lalu menghancurkan Aula Besar, dan membakar pondok Hagrid sambil tertawa riang.

Harry berusaha untuk menghentikan mereka, dan menyerang Snape menggunakan mantera Sectumsempra. Namun Snape menangkis mantera itu dan berhasil menjatuhkan Harry. Sebelum pergi, Snape mengatakan bahwa dialah pencipta mantera Sectumsempra dan bahwa dialah 'Pangeran Berdarah-Campuran' itu.

Para staf guru dan murid-murid Hogwarts berkabung atas kematian Dumbledore dan Ginny menghibur Harry atas kejadian itu. Ketika ditanya, Harry sama sekali menolak untuk mengatakan kepada Profesor McGonagall mengenai apa yang dilakukannya bersama Dumbledore.

Belakangan, Harry mengungkapkan kepada Ron dan Hermione bahwa Horcrux yang ditemukannya bersama Dumbledore itu adalah palsu, berisikan sebuah pesan dari "R.A.B." yang menyatakan bahwa R.A.B. ini telah mengambil Horcrux itu dan berharap agar Voldemort tidak lagi dapat hidup abadi. Harry memberi tahu kedua rekannya bahwa ia tidak akan kembali ke sekolah pada tahun yang akan datang, dan sebaliknya akan mencari R.A.B. dan Horcrux-Horcrux lainnya supaya Voldemort pada akhirnya dapat dibinasakan. Ron dan Hermione mengingatkan Harry bahwa mereka adalah sahabat-sahabatnya dan mereka akan turut pergi bersama Harry dalam misinya itu.

Film ini diakhiri dengan ketiga sahabat itu melihat Fawkes, burung Phoenix milik Dumbledore, terbang menjauh dari batas sekolah Hogwarts.


Harry Potter dan Orde Phoenix





Tidak banyak penyihir yang percaya (atau mau percaya) bahwa Voldermort telah kembali, termasuk otoritas tertinggi, Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada kebenaran (Dumbledore), dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak dan berkumpul secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementerian masih mencarinya).

Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, (terutama Mundungus Fletcher) semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya Dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), harus menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts.

Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan seorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan.

Kemudian, Harry bertemu kembali dengan Ron dan Hermione, sahabatnya. Pada masa ini, karakter Luna Lovegood dimunculkan untuk pertama kalinya. Pada upacara Seleksi, Topi Seleksi memperingatkan Hogwarts akan pentingnya persatuan dalam menghadapi bahaya yang ada (dalam hal ini Voldemort). Tetapi mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir dan merupakan Asisten Senior Menteri, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karier apa yang mereka minati selepas sekolah. Hal-hal ini semakin mempengaruhi emosi Harry hingga pernah berkelahi dengan Draco Malfoy di pertandingan Quidditch hingga mendapat larangan bermain "seumur hidup".

Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang (pacarnya saat itu), dan beberapa anak dari asrama Gryffindor, Hufflepuff, dan Ravenclaw yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.

Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk mengajarinya sejak saat itu.

Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime (kepala sekolah Beauxbatons, Perancis) sebenarnya ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldemort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp (karena ibu mereka telah meninggal) yang bertubuh mungil (untuk ukuran raksasa).

Di tengah tekanan yang dialaminya, Harry berkencan dengan Cho di kafe Madam Pudifoot's di Hogsmeade pada Hari Valentine, namun gagal dan mempengaruhi hubungan mereka. Sementara, Umbridge akhirnya berhasil mengetahui tempat latihan LD setelah seorang anggotanya, Marietta Edgecombe membelot. Konsekuensinya adalah pecahnya kerusuhan anti-Umbridge di Hogwarts, di mana Fred dan George Weasley kabur dari Hogwarts dan penyerangan terhadap kolaborator pro-Umbridge yang tergabung dalam Regu Inkuisitorial. Hal inilah yang memicu putusnya hubungan Harry dan Cho Chang, karena Cho lebih membela temannya tersebut.

Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Ketika menjalani ujian OWL Ramalan, Harry mendapat suatu penglihatan yang memperlihatkan Sirius disiksa di Departemen Misteri. Harry memutuskan membawa beberapa perwira LD pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh. Dumbledore pun akhirnya datang dam membantu melawan para pelahap maut dan Voldemort dan berhasil mengalahkan hampir semua Pelahap Maut dan hanya 2 yang lolos dari penangkapan. Kementerian Sihir akhirnya melihat dan menyadari bahwa Voldemort telah kembali dan aktif, sehingga di bawah tekanan, Menteri Sihir Cornelius Fudge memutuskan mengundurkan diri

Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup...

Harry Potter and the Goblet of Fire


Harry Potter and the Goblet of Fire adalah film keempat dari seri Harry Potter yang diadaptasi dari penulis best-seller J.K Rowling. Disutradarai oleh Mike Newelldan dirilis pada tanggal 18 November 2005. Tiga hari setelah dirilis, film ini memperoleh pendapatan kotor sebesar 102 juta dolar AS, pendapatan untuk minggu pertama yang paling tinggi di antara film Harry Potter yang lain. Film ini mendapatkan nominasi untuk Best Art Direction di ajang Academy Award 2006.

Harry, Hermione dan Keluarga Weasley pergi untuk menonton final Piala Dunia Quidditch ketika malamnya terjadi kekacauan di perkemahan. Para Pelahap Maut yang mengenakan topeng muncul dan membakari tenda-tenda. Harry yang terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, sempat melihat sesosok bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan Tanda Kegelapan ke angkasa, tapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi. Mereka nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan tersebut.

Ketika kembali ke Hogwarts, mereka dikejutkan dengan berita bahwa Hogwarts menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Turnamen Triwizard, sebuah turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar Sekolah Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang dipimpin oleh Igor karkaroff. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu juara sekolah, yang akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam Piala Api.

Piala Api telah memuntahkan 3 nama untuk 3 sekolah, yaitu Fleur Delacour dari Beauxbatons, Viktor Krum dari Durmstrang, dan Cedric Diggory dari Hogwarts ketika semua orang mengira seleksi telah berakhir. Namun ternyata Piala Api kembali memuntahkan satu nama, Harry Potter. Semua orang mengira Harry (yang masih di bawah umur untuk mengikuti turnamen tersebut) berhasil mengelabuhi Piala Tersebut ketika Mad-Eye Moody, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam Hogwarts tahun ini, menepiskan anggapan mereka, dan mengatakan bahwa dibutuhkan sihir yang sangat kuat untuk merekayasa Piala Api. Meski kedua sekolah lain mengajukan protes, akhirnya Harry ditetapkan sebagai salah satu juara.

Berbagai tanggapan diperoleh Harry dari orang-orang terdekatnya. Ron, sahabatnya selama ini, agak cemburu dengan tampilnya Harry sebagai juara, dan mereka sempat tidak berbicara satu sama lain. Hermione percaya bahwa bukan Harry yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Sirius yang masih dalam pelarian memperingatkan Harry untuk berhati-hati karena peserta turnamen sangat rentan terhadap kecelakaan. Di tugas pertama, keempat juara diperintahkan untuk mengambil telur emas dari seekor naga, di mana di dalam telur tersebut berisi petunjuk untuk tugas kedua. Harry (dan ketiga juara lain-meskipun tidak diperlihatkan dalam film) berhasil mengambil telur emas tersebut dan lolos dari serangan naga.

Di hari Natal, diadakan Pesta Dansa, dimana para juara diwajibkan memiliki pasangan karena mereka akan melakukan dansa pembukaan. Harry yang mengincar seeker Ravenclaw yang cantik, Cho Chang, ternyata kalah cepat dari Cedric Diggory. Akhirnya Harry ke pesta tersebut berpasangan dengan Parvati Patil, Ron dengan Padma Patil, dan Hermione (yang mengejutkan semua orang) berpasangan dengan Victor Krum, seeker nasional Bulgaria, sang juara Durmstrang.

Tugas kedua adalah menyelamatkan sandera di bawah laut. Sandera Harry adalah Ron, sandera Krum adalah Hermione, sandera Cedric adalah Cho Chang, dan sandera Fleur adalah adiknya, Gabrielle. Fleur tidak bisa menyelamatkan adiknya akibat serangan Grindylow. Harry yang mengira tugas ini betul-betul serius memaksakan dirinya membebaskan Ron dan Gabrielle sekaligus, sehingga ia dipermaklumkan menjadi juara kedua karena 'akhlak yang baik'.

Setelah tugas kedua, Harry menemukan mayat Barty Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard, dan bergegas mendatangi kantor Dumbledore untuk melaporkannya. Sesampainya di sana, Harry diminta untuk menunggu di kantor Dumbledore, dan saat itulah Harry masuk ke dalam Pensieve, membawa Harry ke dalam ingatan Dumbledore bertahun-tahun yang lalu, ketika Kementrian mengadili putra Barty Crouch dengan tuduhan sebagai Pelahap Maut.

Tugas ketiga adalah sebuah labirin, yang telah diberi berbagai rintangan. Piala Api terletak di tengah labirin tersebut. Siapa yang terlebih dahulu menemukan Piala tersebut, dialah yang tampil sebagai juara Turnamen Triwizard. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu, diikuti Krum, dan terakhir Fleur. Dalam tugas ini, ternyata Krum telah berada di bawah Kutukan Imperius, dan ia menyerang siapa saja yang ditemuinya. Ia menyerang Fleur. Cedric dan Harry juga diserangnya, dan ketika mereka tengah menghindari kejaran Krum, mereka telah melihat jalan menuju Piala Api. Cedric terhambat karena belitan tanaman. Sejenak Harry ragu, tapi ia kembali ke Cedric dan membantunya melepaskan diri. Mereka pun sepakat untuk menjadi juara bersama. Ketika mereka menyentuh Piala Api tersebut bersamaan, Harry sadar bahwa Piala tersebut adalah portkey. Sebelum sadar dimana mereka berada, Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew. Ia juga memantrai sebuah patung untuk menawan Harry. Mulailah ritual pembangkitan Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada di antara mereka. Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke Hogwarts.

Para penonton yang mengira mereka telah mendapatkan Piala bersorak kegirangan, sebelum kemudian berganti dengan jeritan histeris ketika sadar bahwa Cedric Diggory telah menjadi mayat. Harry yang tengah kalut dibawa oleh Moody kembali ke kastil. Dan beberapa saat kemudian terkuaklah rahasia, bahwa ternyata selama ini dia adalah Barty Crouch Jr, yang ditugasi untuk membawa Harry di malam Voldermort bangkit kembali.